Pernah Nonton: Drifting Home (2022), Mengapung di Lautan Trauma

Sumber gambar: IMDb

😔 Perasaan saya beneran campur aduk setelah menonton film ini! 😔


⚠️ Spoiler Alert ⚠️


Drifting Home (2022) atau Ame o Tsugeru Hyoryu Danchi, adalah film animasi karya Hiroyasu Ishida yang kemudian ditayangkan oleh Netflix pada 16 September 2022 lalu. Film yang bergenre fantasi, family, dan action ini memiliki durasi selama 2 jam yang mengundang greget dengan menonton tingkah para tokoh dan juga bikin betah untuk menunggu adegan selanjutnya. 


Enam orang anak SD bernama Natsume, Kousuke, Reina, Juri, Taishi, dan Yuzuru, secara tiba-tiba 'berpindah' dari kehidupan normal mereka menjadi mengapung di lautan lepas di atas 'kapal' apartemen lawas. Meski awalnya mereka mencoba meyakini bahwa peristiwa yang sedang mereka alami hanyalah mimpi, pada akhirnya mereka menyadari kalau mereka betul-betul berada di tengah lautan. 


Sampai di tengah film, saya mulai menyadari kalau film terombang-ambing di lautan lepas ini hendak memperlihatkan pada penonton mengenai trauma masa lalu yang belum selesai beserta efeknya. Kisah masa kanak-kanak tokoh utama dalam film, yakni Natsume dan Kousuke, menjadi kunci jawaban mengapa mereka terapung di 'lautan' hingga mereka kembali 'pulang'. 


Dari film tersebut, ada beberapa hal yang saya tangkap.

 

#1 Pertama, setiap manusia pasti memiliki suatu tempat atau lokasi yang menyimpan banyak kenangan, baik itu yang menyakitkan atau menyenangkan. Bagian ini diperlihatkan secara jelas melalui 'kapal' apartemen yang dinaiki anak-anak. Kapal apartemen tersebut adalah sebuah tempat yang meninggalkan cerita bagi Natsume dan Kousuke sebagai tokoh utama cerita. Diceritakan secara jelas bahwa Natsume belum bisa mengikhlaskan kenangan masa kanak-kanaknya yang tertinggal di apartemen ini.


#2 Kedua, trauma masa lalu yang belum pulih bisa berefek buruk pada lingkungan sekitar. Hal ini digambarkan cukup jelas melalui adegan-adegan di mana tiap kali Natsume berpura-pura baik-baik saja dan menyangkal perasaannya, hal buruk seperti badai lautan atau kebocoran kapal melanda mereka. Tingkah Natsume yang denial dan Kousuke yang memperburuk keadaan dengan kalimat yang menyakitkan. Dah, super-combo-duo!


#3 Ketiga, manusia itu makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam film, tiap kali lima anak-anak Jepang itu menjaga kebersamaan dan kekompakan seperti misalnya ketika dalam adegan mencari makanan dengan 'menjarah kapal lain' dan mereka berhasil mendapatkannya karena saling membantu. Selain itu, adegan gotong-royong menyiapkan sebuah 'rakit' hingga perjalanan menuju 'pulang' membuat hubungan mereka yang awalnya sering debat lambat laun jadi kompak. Gemes! 


Pada akhirnya, film animasi ini juga mengajak kita, atau siapapun yang memiliki trauma untuk belajar berdamai dengan diri sendiri. Yak, saya betul-betul menikmati suka-duka Natsume, Kousuke, dan kawan-kawannya dalam perjalanan mereka selama mengapung di trauma masa lalu lautan, di atas kapal apartemen lawas yang menyimpan kenangan. Saya harap, kalian juga bisa menikmati kisah Natsume dan kawan-kawan di film animasi Drifting Home (2022) yang bisa kalian tonton di Netflix! 


Tonton trailernya dulu, nikmati filmnya sampai habis kemudian:



Pernah Nonton: Drifting Home (2022), Mengapung di Lautan Trauma Pernah Nonton: Drifting Home (2022), Mengapung di Lautan Trauma Reviewed by Leony Sherena on September 23, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.